Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Tiga Tahun Sempat Vakum, PPDI Bireuen Sukses Gelar Muker Pertama

 

 

KabarJW—Sejumlah penyandang disabilitas di kabupaten Bireuen mengaku masih kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat. Hal itu disampaikan dalam Musyawarah Kerja (Muker) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), yang dilaksanakan di Panti Jompo Balai Kasih, Bireuen, Kamis (17/3/2022).

Ketua PPDI Bireuen Husaini, pada kegiatan tersebut mengatakan kemungkinan besar minimnya perhatian kepada penyandang disabilitas, bersebab dengan kekurangan yang  mereka miliki, padahal itu tidak menjadi penghalang.

Salah satu peserta saat memasuki aula kegiatan

Menurut Husaini, anggota PPDI dilarang menjadi pengemis, yang berharap belas kasih warga, dengan memanfaatkan kekurangan yang dimiliki.

“Tidak boleh menjadi pengemis seperti yang lazim kita lihat di Simpang Empat Kota Bireuen. Penyandang disabilitas tidak elok menjadikan kekurangan diri untuk mengundang rasa kasihan dari warga yang melintas di jalan raya,” kata Husaini.

Pernyataan Husaini, menimpali keluhan seorang penyandang disabilitas yang bernama Mansur. Lelaki tersebut di dalam musyawarah itu mengeluh bila perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen masih sangat minim untuk mereka. 

Peserta dibantu oleh relawan untuk mengisi daftar hadir

Pada kesempatan itu Husaini menyebutkan, penyandang disabilitas membutuhkan dukungan berupa alat bantu seperti kaki palsu. Tujuannya agar dapat melaksanakan aktivitas seperti nondisabilitas.

Selain itu, Pemerintah Bireuen juga perlu melaksanakan penguatan kapasitas untuk disabilitas. “Kami butuh pengayaan berupa pelatihan kerja untuk meningkatkan lifeskill. Ini penting, agar penyandang disabilitas dapat hidup mandiri, berdikari di atas kaki sendiri,” ujar Husaini.

Fasilitator membantu peserta menyusun rencana kerja PPDI

Kegiatan tersebut ditutup setelah panitia menghimpun sejumlah catatan tentang apa yang menjadi aspirasi mereka, dan harapan yang dapat didukung oleh Pemerintah Bireuen. [Yaziz, Fakron, Nurul]

Posting Komentar

0 Komentar