Bireuen--
GeRAK Aceh memfasilitasi FGD penyusunan rencana aksi program Demokrasi
Resiliensi (DemRes), dengan lintas komunitas di kabupaten Bireuen, Sabtu
(10/4/2020).
Program
Officer DemRes Murni M. Nasir mengatakan untuk menjaga ketahanan demokrasi tidak
bisa dilakukan sendiri, semuanya harus saling merangkul dan menguatkan.
Demokrasi
merupakan pilar yang harus dijaga secara bersama, agar capaian terbesar dalam
sejarah Indonesia sejak 1998 tetap lestari di bumi pertiwi. Oleh karena itu,
rule of democrazy harus dikawal dan dipelihara dengan baik dalam tiap semangat
dan derap Langkah anak bangsa.
Merawat
demokrasi, kata Murni M. Nasir, harus dilakukan secara bersama, oleh semua
kalangan, baik tua maupun muda. Karena setiap saat selalu berpeluang dikooptasi
oleh siapa saja yang tidak ingin demokrasi tumbuh suburs ebagai nilai berbangsa
dan bernegara.
“Negara
kita yang majemuk, baik oleh susunan kebangsaan, maupun keyakinan beragama,
mewajibkan siapa saja untuk menjaga titik waras ketahana demokrasi. Kolaborasi semua pihak menjadi
keniscayaan demi Indonesia yang lebih baik,” kata Murni.
Pengurus
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bireuen Hamdani yang ikut hadir pada FGD
tersebut menyebutkan salah satu pihak yang punya kekuatan besar menjaga dan
merawat demokrasi adalah media massa.
Apa
yang dapat dilakukan oleh media? Hamdani mengatakan melalui pemberitaan yang
positif dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi, media massa telah membuka
jalan pikiran masyarakat dari berbagai kelas sosial.
“keberadaan
media bisa membuat kegaduhan di tengah publik, namun juga bisa mendamaikan.
Sehingga jurnalis harus memahami dengan baik fungsi media dalam menjaga
ketahanan demokrasi.”
Peserta
yang hadir dari KIP Bireuen, Bawaslu, PWI, AJI, Daweut Apui/ Jurnalis Warga,
Sekolah Anti Korupsi (SAK), GenRe, Rangkang Sastra, Forum Anak Bireuen, Pegiat
Sosial, komunitas Gowes, KNPI, dan Karang Taruna. (Yaziz/ Jurnalis Warga
Bireuen).
0 Komentar