Bireuen--
Khatijah (74) warga Gampong Mon Mane, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, mengalami
kelumpuhan sejak 14 tahun lalu. Degradasi kesehatan yang menyerobot total
kemampuan kakinya dimulai tahun 2011. Saat ini dia mengalami kendala dalam
berobat karena keterbatasan biaya.
Janda
cerai mati itu mengalami kesulitan dana. Bahkan untuk makan pun ia seringkali
tidak punya uang.
Kepada
Jurnalis Warga, Jumat (17/6/2022) Khatijah mengatakan kelumpuhan itu dimulai
ketika dia terjatuh dari kursi. Musibah itu menyebabkan kakinya terkilir.
Dia
sempat mendapatkan penangangan dari dukun patah. Tapi kondisinya tidak kunjung
membaik.
Selama
mengalami musibah belum pernah menerima bantuan khusus, kecuali raskin dan BLT
yang dibagi sama rata. Pada tahun 2021, dua kali ia mendapatkan Bantuan Sosial Tunai
(BST) Rp1.200.000. Setelahnya tidak ada lagi, termasuk BLT gampong karena masih
memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Kesehatannya
diperiksa setiap tiga bulan sekali oleh petugas dari Puskesmas Jeumpa. Tapi
petugas tidak memberikannya obat. Bila butuh obat dia harus mengambilnya ke Puskesmas.
Kendalanya di situ, dia tidak mungkin lagi berjalan. Juga tidak bisa bergerak
ke manapun. [Afrizal/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar