Bireuen- Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) melakukan kegiatan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu partisipatif dengan melibatkan multi stakeholder, yang diselenggarakan di salah satu warung kopi di Bireuen, Rabu (21/09/2022),
Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat khususnya anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengawasan pemilu pada tahun 2024 mendatang.
Wildan Zacky selaku ketua Panwaslihmengajak kaum muda, dari berbagai organisasi yang ada di Bireuen untuk turut mengambil peran partisipasi dalam kontestasi demokrasi di tahun 2024 mendatang.
"setiap warga yang sudah berusia 17 tahun keatas atau sudah menikah, memiliki hak untuk terlibat dalam pemilu". ujarnya.
Kegiatan yang melibatkan anak muda dari lintas komunitas dan Universitas di kabupaten Bireuen ini, juga di isi oleh kemal Fasya selaku akademisi.
Kemal mendorong kepada anak muda untuk terlibat mengawasi pelanggaran dan kecurangan yang berpotensi terjadi pada pemilu 2024 mendatang, ia juga menekankan anak muda untuk belajar dari pengalaman pemilu tahun 2019 lalu dengan tingkat kecurangan yang tinggi.
Muzakkir selaku perwakilan peserta dari Generasi DemRes Bireuen, mempertanyakan terkait sistem pembagian nomor urut calon peserta pemilu perempuan yang sangat jarang mendapat nomor satu sampai dengan lima, bahkan tidak jarang calon perempuan mendapat nomor urut akhir dalam kontestasi pemilu.
Wildan menjelaskan bahwa jika pada kontestasi politik, dalam proses pencalonan secara regulasi anggota legislatif wajib memenuhi keterwakilan 30% perempuan.
“pada setiap daerah pemilihannya dengan ketentuan lebih lanjut, setiap dari 3 calon wajib terdapat 1 calon perempuan. Dari nomor urut satu hingga tiga, minimal ada satu calon perempuan.” jelasnya kemudian.
Wildan berharap disinilah fungsi pengawasan dari masyarakat dan berfikir kritis serta cerdas. Harapannya dengan turut serta anak muda dan lintas pihak dalam kegiatan ini, akan menghasilkan pemilu yang berintegritas. [Chandra Rizki/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar