Bireuen- Dalam
rangka implementasi kegiatan riset Indonesia 2050, Institut Hijau Indonesia (IHI)
gelar diskusi dengan puluhan mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Al-Muslim, Paya Lipah Peusangan,
Aceh. Selasa (25/10/2022)
Kegiatan
yang berlangsung secara hybrid ini mengajak mahasiswa, berpikir tentang
ancaman multi krisis di tahun 2050, dengan melihat kondisi yang terjadi hari
ini.
Pada
sesi awal kegiatan, turut ditampilkan cuplikan tentang ancaman krisis di tahun
2050 yang disampaikan oleh Najwa Shihab dalam kanal YouTube Narasi TV.
Chalid
Muhammad, pimpinan Institut Hijau Indonesia, pada saat membuka kegiatan,
memberikan apresiasi kepada IAI Al-Muslim, khususnya kepada Anwar Ebtadi
(Rektor III) yang telah bekerjasama melakukan kegiatan Implementasi Indonesia
2050 ini.
“melalui
kegiatan ini, kita berharap lahirnya pemimpin-pemimpin masa depan yang mampu
mempersiapkan langkah preventif menghadapi ancaman multi krisis di tahun 2050,"
ujarnya tegas.
Kegiatan tersebut juga ikut difasilitasi oleh koalisi muda Bireuen (Generasi DemRes, SAK, dan Daweut Apui), mereka didampingi untuk mengisi langsung form online, menyusun mimpi pemuda 2050.
Rahmat, salah seorang peserta, menyampaikan bahwa Aceh memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah ruah, namun kita masih kurang pengetahuan dalam mengelola sumber daya yang ada, sehingga hasil alam yang dimiliki Aceh banyak sekali yang diolah oleh orang luar.
“kita perlu mempersiapkan diri untuk mengelola
sumberdaya yang kita miliki hari ini, jangan sampai dikuasai oleh asing,” paparnya
dalam diskusi.
Muhammad Ichlassul, Leader Team, menyampaikan bahwa kegiatan
yang berdurasi dua jam ini menghasilkan kumpulan ide dan gagasan dari mahasiswa,
yang ditampilkan secara langsung di laman website Indonesia 2050. (https://sites.google.com/view/indonesia2050/home
Kegiatan
yang dihadiri oleh 32 mahasiswa dari berbagai rumpun keilmuan di IAI Al-Muslim,
mampu berpikir kritis dalam melihat fenomena yang terjadi hari
ini dan masa depan.
[Amal/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar