KabarJW- Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Bireuen, terus melakukan persiapan menjelang Pemilu 2024. Kali ini, sosialisasi terkait pengawasan partisipasi bagi kelompok disabilitas, sebagai upaya mendorong pemilu yang inklusi. Kegiatan dilakukan pada Jumat (17/03/2023) di kantor setempat.
Koordinator
Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H) Panwaslih Bireuen,
Abdullah Yunus, saat membuka acara mengatakan, sosialisasi
ini bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas pada Pemilu 2024
mendatang
“pemilih disabilitas menjadi salah satu prioritas dalam
sosialisasi pendidikan pemilih. Mereka ini mempunyai hak yang sama dalam
pemilu, dan dapat merdeka menyalurkan
hak pilih,”ujarnya
Kegiatan
sosialisasi ini juga menghadirkan Kamila Helmi S Sos sebagai narasumber, dari
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bireuen.
Dalam
materinya, ia mengurai tentang hak-hak disabilitas dalam Pemilu. Diantaranya
hak untuk didata secara khusus, mendapatkan sosialisasi seperti hari ini,
mendapatkan TPS yang sesuai, mendapat surat suara khusus, dan juga pendampingan
pada saat pemilihan.
“keikutsertaan
disabilitas dalam Pemilu telah diatur dalam regulasi, salah satunya UU Nomor 7
Tahun 2017. Menegaskan tentang hak politik disabilitas, dan berhak mendapat
ketersediaan akses untuk menyalurkan pilihannya,” paparnya kemudian
Hal
tersebut senada dengan harapan Azhari, perwakilan dari PPDI Bireuen, meminta pada
saat pesta demokrasi 2024 mendatang, disetiap desa dibuat TPS khusus kepada
penyandang disabilitas, agar aksesibel dan efektif.
Selain
itu, Ketua HWDI Bireuen, Yuli menyebutkan, dengan sosialisasi tersebut, semakin
menguatkan pemahaman disabilitas untuk
menggunakan hak politiknya. Baik untuk memilih, dipilih, diangkat menjadi
penyelenggara pemilu) secara langsung, umum, bebas, rahasia, serta mandiri
tanpa hambatan apapun.
Acara
tersebut dihadiri oleh beberapa organisasi disabilitas di Bireuen, yaitu Persatuan
Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia
(HWDI), Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni).
Turut
juga mengundang koalisi muda sebagai pendamping, yaitu Generasi DemRes, dan
komunitas Daweut Apui.
[Penulis
: Nurulyana & Chandra Rizki]
0 Komentar