KabarJW
- Muhammad Hafiq (11), anak dari Orang
Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang beralamat di Gampong Kapa, Kecamatan Peusangan,
Kabupaten Bireuen, terpaksa harus berhenti sekolah atas desakan sang ibu.
Impian
melanjutkan pendidikan, harus dikubur dalam-dalam oleh bocah yang akrab
dipanggil Taufiq ini, setelah bertekad fokus merawat ibunya yang telah
mengalami gangguan jiwa selama 13 tahun.
Syarifah
Maryani (28), salah seorang warga desa setempat kepada KabarJW, Jumat (12/5/2023)
mengatakan, sebenarnya Taufik memiliki semangat yang besar untuk sekolah dan ia
merupakan salah satu siswa yang pandai. Namun sangat disayangkan, ia harus
berhenti sekolah karena kondisi sang ibu.
"dulu
dia sempat sekolah, anaknya juga pandai. Tapi ibunya sering menyusul ke sekolah
dan menjemput Taufiq untuk pulang. Sejauh ini belum ada pihak yang mengambil
sikap, karena ibunya sering melakukan tindakan fisik yang membahayakan, jika
ada orang menghalangi aktivitasnya," ungkap Syarifah.
Ia
juga menyebutkan, kegiatan Taufiq sehari-hari selama putus sekolah, bekerja
potong rumput, panjat pinang, dan kegiatan lainnya yang mampu dikerjakan. Namun
demikian, ia masih mengikuti pengajian walaupun secara sembunyi- sembunyi,
supaya tidak diketahui ibunya.
Selama
putus sekolah, sebut Syarifah, Taufiq berkerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan
hidup bersama sang ibu.
"Taufik juga masih berharap, suatu saat nanti, bisa kembali ke sekolah seperti teman- teman lain," pungkas warga setempat, mengulang kalimat yang sering diungkapkan Taufik.
[Penulis
: Halimatusakdiah/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar