KabarJW
- Jurnalis Warga Bireuen menggelar pertemuan tatap muka dengan masyarakat Desa
Kapa, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Kamis (11/5/23).
Pertemuan
yang dikemas dalam program 'Duek Pakat Gampong' tersebut, diikuti oleh puluhan
warga setempat. Mayoritas dari mereka, menyampaikan keresahan di berbagai
sektor, salah satunya di bidang administrasi kependudukan yang dianggap belum
maksimal.
Warga
mengeluh terkait tidak adanya Petugas Registrasi Gampong (PRG) di desa
tersebut. Sesuai dengan aturan, tugas PRG sendiri yaitu untuk memfasilitasi
masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan.
Akibat
belum dibentuknya petugas registrasi di gampong, sehingga menyulitkan
masyarakat dalam mendapatkan dokumen kependudukan.
Syarifah
Maryani, salah satu warga Gampong Kapa kepada KabarJW mengaku, PRG sangat
dibutuhkan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan administrasi yang
maksimal, sehingga tidak ada lagi warga yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk
(KTP).
"PRG
itu sangat penting, karena sangat membantu untuk proses pembuatan administrasi
kependudukan. Fakta di lapangan bahwa adanya siswa yang belum terdata di Data
Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah karena belum selesai akta kelahiran,
merupakan buntut dari tidak adanya petugas registrasi di gampong,"
jelasnya dengan nada kesal.
Ia
juga menambahkan, kebanyakan orang tua dari siswa yang bermasalah dengan
dapodik sekolah, berasal dari kalangan orang tidak mampu. Mereka hanya bisa
menunggu dibentuknya PRG, supaya bisa diurus dengan mudah tanpa harus mengeluarkan
biaya yang banyak.
"Masyarakat
harus mengeluarkan biaya sejumlah Rp 20 ribu sekali pergi untuk transportasi
mengurus akta kelahiran ke Bireuen, belum lagi harus bolak balik jika tidak
selesai dalam sehari. Ini sangat memberatkan masyarakat kurang mampu di Desa
Kapa," sebut wanita yang berprofesi sebagai guru honorer tersebut.
Warga
berharap, PRG segera dibentuk dan diberikan bimbingan teknis (bimtek) agar
petugasnya mengerti fungsi dan tanggung jawabnya sebagai petugas.
Sementara
itu, Efendi selaku Keuchik Desa Kapa mengaku, belum membentuk PRG saat ini,
karena ditakutkan tidak ada yang mau bekerja maksimal.
"Boleh
kita bentuk PRG, tapi apakah nanti ada petugas yang mau kerja sesuai
fungsinya?, jangan hanya sebagai formalitas saja. Tapi jika memang sangat
dibutuhkan, segera akan kita bentuk dalam waktu dekat," jelas Keuchik
Efendi.
[Penulis
: Nurulyana/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar