KabarJW-
Komunitas Jurnalis Warga yang diberi nama Daweut Apui, menggelar talkshow radio
di Yadara 92,8 FM dengan mengusung tema Mendorong Perbaikan Pelayanan Publik melalui
Jurnalis Warga di Kabupaten Bireuen. Senin (31/7/2023)
Talkshow
interaktif ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Wakil DPRK Bireuen, Suhaimi
Hamid. PJ Bupati dalam hal ini di wakili oleh Ahli Hukum Bupati, Mulyadi Serta
M. Yaziz mewakili komunitas Daweut Apui.
Puluhan
pendengar yang disapa “Sahabat Yadara”
sangat antusias, bertanya terkait keluhan pelayanan publik yang selama ini
mereka alami. Baik secara telepon maupun pesan Whatsapp.
Salah
satu Sahabat Yadara melalui pesan Whatsapp melayangkan pertanyaan terkait
Bireuen sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), apakah hanya sebatas seremonial
atau mencari sensasi.
Karena
menurut pandangannya, Bireuen belum pantas mendapatkan penghargaan tersebut.
Berikut pesan yang dikirimkan.
“Kak
mau tanya, kemarin kabupaten Bireuen dapat penghargaan sebagai kabupaten layak
anak. Apakah itu dari masyarakat atau sekedar penghargaan seremonial semata? Apa
bentuk perhatian dari eksekutif dan legislatif dalam hal ini? Karena kami
melihat masih banyak anak-anak pengemis ditempat umum, dan masih adanya
pelecehan seksual pada anak”.
Mulyadi
menanggapi bahwa hal ini dinilai dari beberapa indikator dengan presentase yang
sesuai dan layak. Benar Bireuen masih ada anak-anak yang mengemis di lampu
merah, pelecehan seksual terhadap anak juga masih sering terjadi, tetapi Bireuen termasuk layak untuk mendapatkan
penghargaan tersebut.
“kita
dapat penghargaan itu langsung dari kementerian, dengan berbagai indikator dari sekian kabupaten.
Dibutuhkan peran masyarakat untuk menjaga dan mengawasi. Termasuk peran orang tua juga sangat penting dalam pengawasan terhadap anak itu sendiri”
urainya.
Namun
Suhaimi Hamid menanggapi jika Bireuen masih banyak “pekerjaan rumah” yang harus
diselesaikan, jika ingin mendapatkan penghargaan KLA.
“Kita sering memberikan penghargaan terhadap sesuatu yang
dikeluarkan, namun jarang memberikan penghargaan jika sudah
diimplementasi. Berbicara tentang
regulasi sudah cukup banyak yang dilahirkan,
namun implementasi yang dilakukan masih sangat sedikit.
Dan ini penting sekali bagi kita semua untuk mengawasinya. Jangan hanya mengejar untuk mendapatkan prestasi, setelah itu menjadi
basi,”
tegasnya
[Halimah]
0 Komentar