KabarJW-
Mahdi (61), warga gampong Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Bireuen, sejak lima
bulan lalu dalam kondisi memprihatinkan.
Tim KabarJW, Minggu (3/3/2023), mendapat informasi bahwa
Mahdi berjuang dengan sakitnya, dirinya mengidap diabetes.
Kakinya
kanannya terlihat diperban, dengan pandangan kosong Mahdi mengaku rutin
melalukan pengobatan, meski terkadang terkendala biaya.
“awalnya
kaki saya hanya luka kecil, tapi karena saya juga mengidap diabetes, jadi tidak
kunjung sembuh,” ujar Mahdi.
Sedangkan
Nurhayati (64), istri tercinta yang selalu setia menemani, tetap semangat
mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Demi pengobatan suami, dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
“karena
bapak tidak bisa lagi bekerja, jadi sekarang saya sendiri yang harus menanggung
semuanya”, ungkap Nurhayati.
Nurhayati
ialah seorang penganyam tikar. Diusianya kini, dia memiliki keterbatasan untuk
menganyam. Tapi dirinya terus berjuang, dan bersyukur dengan kehidupannya saat
ini.
“sebenarnya
di usia saya saat ini, tidak mampu lagi menganyam seperti dulu,” ujarnya
kemudian.
Dirinya
menyampaikan, hasi anyamannya dijual setiap 10 hari. Mendapat uang sekitar Rp
70 - 100 ribu.
Dari
hasil jualannya, ia membeli beras, sabun dan semua kebutuhan sehari-hari.
Termasuk pengobatan suaminya.
Amatan
tim KabarJW, kondisi rumah yang
didiami pasangan Lanjut Usia (Lansia) tersebut, jauh dari kata sempurna.
Terlihat
papan rumah mereka tidak rapat, bahkan rumah mereka tidak memiliki tempat untuk
Mandi Cuci Kakus (MCK). Konon lagi tidak terlihat adanya perabotan sama sekali.
Sedangkan di dapur, hanya tersedia nasi putih tanpa lauk pauk.
“kami
hidup sederhana, alhamdulillah sekali. Tapi ya seperti ini, rumah kami kalau
hujan, airnya masuk ke dalam,” katanya.
Mereka
berharap ada sedikit donasi dalam bentuk sembako, untuk sekedar kebutuhan
sehari-hari.
Selain
itu Jurnalis Warga, menemui Yusrizal,
Keuchik Gampong Alue Kuta, membenarkan bahwa rumah Mahdi dan Nurhayati tidak
memiliki MCK. Tapi selama ini, mereka mendapatkan bantuan dari gampong yaitu
Bantuan Langsung Tunai (BLT).
[Ziaur
Rahmah/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar