KabarJW- Reza Maulana
(21) adalah disabilitas daksa, yang beralamatkan di Gampong Meuse,
Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.
Ia merupakan
salah satu dari 20 peserta Kemah Pemuda (Youth Camp), yang
diselenggarakan oleh Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Bireuen, di Takengon pada
16-18 Januari lalu.
Pada kegiatan
yang mengusung tema “Pemuda Bersatu: Ta Jaga Demokrasi, Bireuen
Meusyuhu”, Reza merupakan salah satu dari empat disabilitas yang
diikutsertakan menjadi peserta pemilih pemula.
Reza begitu semangat
dan aktif, dia tidak pernah mengeluh dengan kondisinya. Seluruh rangkaian
kegiatan, diikutinya tanpa kendala. Sesekali dia duduk di kursi roda, lain
waktu lesehan bersama peserta lainnya.
Saat diwawancarai
oleh Kabarjw.com pada Jum'at (19/01/2023), Reza mengaku meningkatnya
pemahaman terkait kepemiluaan dan demokrasi, khususnya mengenai Pemilu bersih
dan inklusi.
“sebelumnya saya hanya
tau Pemilu itu sekedar memilih Presiden dan DPR, padahal kita juga punya peran
untuk ikut mengawasi Pemilu. Bahkan saya juga baru tau kami disabilitas, punya
hak untuk memilih dan dipilih.” Tandas Reza.
Reza yang hari
pertama sempat didampingi oleh orang tuanya, juga ingin menunjukan bahwa
disabilitas bukan lah sebuah keterbatasan.
Fakriah
(52) ibunya menyampaikan kepada Kabarjw.com, bahwa
dirinya sangat bahagia melihat anaknya dilibatkan dalam kegiatan Youth
Camp ini. Terlebih, ini pertama kalinya Reza mengikuti kegiatan diluar
rumah.
“Saya sangat terharu, langsung melihat anak
saya beinteraksi dengan teman-teman baru yang tidak pernah ditemuinya
selama ini. Bahkan Reza tidak diperlakukan berbeda, semua saling membantu
dan peduli”, ujarnya dengan mata berbinar.
Dirinya yang sempat
khawatir, membiarkan Reza ikut Youth Camp, akhirnya bisa bernafas lega dan
berkata “terimakasih telah memberikan ruang aman dan nyaman kepada anak kami,
ini moment yang tidak akan pernah kami lupakan”, ucapnya lirih.
Penulis : Afrizal/
Jurnalis Warga Bireuen
0 Komentar