KabarJW-
Sungguh sangat memprihatinkan kondisi tempat tinggal Haryadi (43), warga
gampong Pante Peusangan, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen. Saat tim Jurnalis
Warga (25/5/2024) mendatangi kediamannya, terlihat sebuah bengkel sederhana dan
ada tempat yang disebut “rumah” yang selama ini mereka tempati.
“Ini
bengkel teman saya, yang diamanahkan untuk saya kelola. Disini saya dan
keluarga tinggal, sebenarnya tidak layak disebut rumah.” Ujarnya sambil tersenyum.
Sebagai
tulang punggung keluarga, dan memiliki tanggungan enam orang di rumah tersebut,
dirinya merasa tidak bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga tercinta. Namun
apa daya, kondisi keuangan mereka tidak menentu.
“Dapat
rezeki untuk makan dan jajan anak saja sudah cukup, kami sangat berharap ada
bantuan agar kami memiliki rumah yang layak.” Pintanya.
Amatan
tim, ruangan tersebut sangat sempit. Hanya ada satu ruang yang berlantaikan
tanah digunakan untuk semua aktivitas seperti memasak, tidur, sekaligus ruang
tamu. Begitu pula kamar mandi seadanya berdindingkan terpal, tanpa adanya toilet.
Nursida
(40) istri dari Haryadi, mengaku, jika musim hujan mereka meyediakan ember
untuk menampung air, karena atapnya bocor.
“Ya
seperti inilah kondisinya, kami sudah tinggal disini selama lima tahun. Semoga suatu
saat kami mempunyai rumah yang layak huni.” Ungkapnya,
Saat
ini mereka menempati lahan tetangga yang disewa.
“Tapi
seandainya ada bantuan rumah, kami akan berusaha menyewa lahan wakaf atau
melakukan upaya lainnya sehingga kami bisa memiliki rumah”. Tambahnya kemudian.
Sedangkan
saat diwawancarai, Keuchik Gampong Pante Peusangan, melalui Sekretaris Desa (Sekdes),
Sudirman, ikut berharap ada bantuan rumah dari pemerintah untuk Haryadi.
“Mereka
sangat layak untuk mendapatkannya. Kami dari pihak perangkat gampong sudah
berupaya, namun tidak bisa dilakukan karena Haryadi tidak memiliki lahan untuk
dibangun rumah layak huni tersebut”. Ujarnya.
[Penulis:
Ziaurrahmah/ Jurnalis Warga]
0 Komentar