KabarJW– Naimah (59)
Warga Gampong Cot Kruet, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, menderita stroke
sejak empat tahun silam.
Setahun
terakhir lansia yang akrab disapa Nek Naimah sudah berhenti berobat, biaya yang
dikeluarkan sekali terapi menghabiskan uang Rp300.000 per sekali jalan.
Selama
dua tahun, dirinya rutin berobat diantar oleh anak-anaknya. BPJS Kesehatan
menanggung biaya obat, tetapi untuk biaya perjalanan dan resep dokter yang
harus dibeli diluar, harus ditebus oleh pasien.
“Sekarang
saya berobat seadanya saja, pernah jatuh sekali di kamar mandi, dan kondisi
kaki saya semakin parah.” Ujarnya.
Bahkan
jika kambuh, nyeri sendi dan sangat sakit. Dirinya mengaku hanya bisa meringis.
Perempuan
paruh baya tersebut didiagnosa mengalami asam urat tinggi. Saat ditemui
dikediamannya pada Senin (27/5/2024), terlihat kesulitan menggerakkan kedua
kakinya. Jika berjalan harus menggunakan tongkat. Kemampuan jalannya juga
sangat lemah, dan sering cepat lelah.
“Sekarang
yang paling penting, saya bisa makan saja sudah lebih dari cukup.” Ucapnya lirih.
Nek
Naimah, mengaku, dirinya hanya mampu membeli obat anti nyeri, untuk mengurangi
sakit dan bisa tidur nyenyak di malam hari.
“Jika
ada kemudahan dari hamba Allah, saya berharap diberikan satu unit kursi roda
untuk membantu aktifitas saya.” Pintanya sambil menyeka air mata dengan ujung
jilbabnya.
[Afrizal/ Jurnalis Warga]
0 Komentar