KabarJW– Setiap harinya pasar buah dan sayur di Gampong Keude Matang, dilalui oleh banyak warga, baik yang ingin berbelanja maupun sekedar melintas. Namun jika musim penghujan, jalan tersebut sangat sulit untuk diakses.
Pantaun tim Jurnalis Warga pada Senin (13/5/2024), kondisi jalan sepanjang 200 meter, licin dan berlumpur.
Ramli (80) salah satu pelintas, saat diwawancari, mengeluhkan kondisi tersebut, dirinya menyebutkan sudah lama jalan ini dibiarkan begitu saja tanpa ada solusi. Bahkan semakin hari, kian memprihatinkan.
“Lebih parah lagi jika musim hujan, semua belumpur sampai setinggi lutut orang dewasa”, gumamnya.
Menurut informasi yang dihimpun, jalan tersebut sudah rusak sekitar tujuh tahun, mulai 2018 hingga sekarang belum pernah dilakukan pemeliharaan.
Bahkan, para penjual disekitar area tersebut harus patungan Rp300.000 selama tiga bulan sekali, untuk menimbun jalanan. Biasanya dibutuhkan dua truk pasir, sehingga bisa dilalui oleh warga.
Zulkarnain Warga Neuheun, Kecamatan Peusangan, mengaku sempat mendengar bahwa pada 2022 akan dibangun dua jalur, dan mereka akan direalokasi agar pembangunannya lebih muda. Namun sampai sekarang, belum terlihat bentuk pengerjaan apapun.
“Di area ini ada sekitar 30 pemilik lapak pasar, dan kami mengalami kerugian jika musim hujan. Karena masyarakat tidak mau melintas. Sehingga kami berinisiatif untuk patungan,” ungkapnya.
Namun mereka tidak bisa melakukan pembiaran, semua penjual rutin setiap hari membayar biaya retribusi yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebagai warga kami sudah melakukan tanggungjawab, terus dimana hak kami dari Pemerintah?”, tanyanya kecewa.
Sementara itu, Bukhari, Keuchik Gampong Keude Matang, menjelaskan bahwa kerusakan jalan tersebut sudah diusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan serta Kabupaten, bahkan diperingkat satu prioritas 2024-2025.
Sedangkan Teguh MP, STP selaku Camat Kecamatan Peusangan, mengungkapkan bahwa dirinya baru bertugas awal 2024. Meskipun baru sekali dirinya melaksanakan Musrenbang kecamatan, namun jalan tersebut tetap diprioritaskan 2025.
Mengenai penanggulangan sementara, akan dikordinasikan
bersama dinas terkait dan berharap semoga diakomodir.
Penulis: Afrizal/ Jurnalis
Warga Bireuen
0 Komentar