KabarJW-
Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Bireuen, melaksanakan
kegiatan Evaluasi Pemilu Tahun 2024 bagi penyandang disabilitas, di Sekretariat
Panwaslih setempat, Kamis (6/6/2024).
Yulidar,
sebagai narasumber dari Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD), menyampaikan,
bahwa pada saat Pemilu 2024 di kabupaten Bireuen hak-hak disabilitas belum
terpenuhi.
“Pemilu
2024 di Bireuen belum dilakukan secara inklusif dan ramah disabilitas, bahkan juga
dilihat dari partisipasi pemilih yang masih rendah”. Ungkapnya.
Perlu
adanya peningkatan pemahaman kepada pemilih disabilitas, baik menjadi peserta
maupun pemilih. Bahkan gerakan ramah disabilitas, harus melibatkan semua pihak.
Dimulai dari semua perangkat desa, kecamatan, dan petugas Pemilu, yang dimonitoring
oleh KIP Bireuen.
“Saya
sangat salut dengan upaya yang dilakukan oleh Panwaslih untuk mengevaluasi
Pemilu, sehingga bisa mendeteksi lebih awal terkait kendala dan peluang yang
bisa diperbaiki menjelang Pilkada”. Ujarnya.
Selain
itu, Husaini, ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI)
Kabupaten Bireuen, mengungkapkan hal serupa. Diantaranya belum ada ketersediaan
surat suara Braille bagi penyandang tunanetra.
“Seharusnya
ini bisa disiapkan dari awal, dan kami juga kurang mendapatkan infromasi dari
petugas saat mau masuk ke TPS. Mereka juga tidak ada inisiatif untuk membantu kami.”
Katanya.
Ketua
Panwaslih Bireuen, Rahmad, S. Sos, MAP, didampingi anggota Panwaslih, Muhammad
Basyir, S.Hi., MA, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas masukan dari
peserta yang hadir dari PPDI Bireuen.
“Ini
menjadi cacatan penting dalam evaluasi penyelenggaraan pemilu 2024, sehingga
bisa diperbaiki jelang Pilkada mendatang dan seterusnya”. Ujarnya
[Halimatulsakdiah/
Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar