KabarJW – Forum Diskusi Multi
Stakeholder yang diadakan oleh komunitas Daweut Apui di Aula Bappeda Bireuen
pada Kamis (18/7/2024) membahas berbagai masalah dalam pelayanan publik,
termasuk administrasi kependudukan di Kabupaten Bireuen. M. Akmal, fasilitator
dari Daweut Apui, mengungkapkan, diantaranya masyarakat disabilitas mengalami
kesulitan besar dalam memperoleh e-KTP.
Kendala utama yang dihadapi adalah jarak jauh ke
kantor Dukcapil, yang membuat anak-anak dari penyandang disabilitas enggan
melakukan perekaman data. Para orang tua mengeluhkan bahwa lokasi Dukcapil yang
jauh dari tempat tinggal mereka mengakibatkan akses layanan menjadi sangat
terbatas.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Bireuen, M. Diah, mengungkapkan
bahwa pihaknya telah meminta Keuchik (kepala desa) untuk mengirimkan surat
resmi terkait pembuatan e-KTP bagi masyarakat dengan disabilitas dan mereka
yang sakit menahun. Namun, hingga kini permintaan tersebut belum
ditindaklanjuti.
Dalam forum tersebut, M. Diah menekankan, bahwa
tanpa surat resmi dari Keuchik, Dukcapil tidak bisa melaksanakan layanan door
to door, yang menyulitkan mereka dalam menjangkau masyarakat yang
membutuhkan layanan ini.
"Kami tidak bisa menugaskan tim kami untuk
turun ke desa tanpa adanya surat dari Keuchik. Ini membuat kami kesulitan
menjangkau masyarakat yang tidak dapat datang langsung ke kantor
Dukcapil," ujar M. Diah.
Ia juga menambahkan bahwa situasi ini menjadi
semakin mendesak ketika masyarakat yang sakit menahun atau dengan disabilitas,
baru diketahui kebutuhan mereka saat sudah berada dalam kondisi kritis di rumah
sakit, di mana perekaman data sulit dilakukan.
Sejak 2018, Dukcapil Bireuen telah mengusulkan
pengadaan mesin perekam e-KTP yang terintegrasi dengan laptop seharga sekitar
Rp 130 juta. Namun, hingga saat ini, pengadaan tersebut belum terealisasi.
"Kami berharap pemerintah daerah segera
memfasilitasi pengadaan mesin ini, untuk mempercepat proses layanan
administrasi kependudukan bagi masyarakat," harap M. Diah.
Dukcapil Bireuen berharap masalah ini segera
ditangani, agar layanan administrasi kependudukan dapat lebih mudah diakses
oleh seluruh lapisan masyarakat.
[Halimatul Sakdiah/ Jurnalis Warga Bireuen]
0 Komentar