Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Disdukcapil Bireuen Jemput Bola di Teupin Siron: Upaya Perekaman E-KTP untuk Warga Disabilitas

 

Tim Disdukcapil Bireuen saat melakukan perekaman E-KTP kepada warga disabilitas

KabarJW – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bireuen baru-baru ini melakukan perekaman E-KTP dengan metode jemput bola di Gampong Teupin Siron, Kecamatan Gandapura.

Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari laporan media KabarJW yang diterbitkan pada 27 Juni 2024. Laporan tersebut mengangkat kisah Zulhijahnur, seorang pemuda berusia 21 tahun yang belum memiliki E-KTP.

Pelayanan ini dilaksanakan setelah Disdukcapil menerima dukungan berupa surat dari Keuchik setempat.

Surat tersebut menyebutkan bahwa beberapa warga, termasuk Zulhijahnur, memerlukan pelayanan langsung akibat alasan kesehatan. Sebagai tanggapan, petugas Disdukcapil diberikan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) untuk turun langsung ke lapangan.

Selama kegiatan perekaman, tim menghadapi tantangan tambahan, terutama saat melayani dua orang disabilitas di gampong tersebut.

Warga disabilitas lakukan sidik jari, dan didampingi tim Disdukcapil Bireuen

Menurut Samsul Bahri, salah seorang admin database bidang Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), yang diwawancarai pada Senin, 12 Agustus 2024, mengungkapkan bahwa peralatan tersebut memerlukan penanganan khusus untuk dapat berfungsi dengan baik.

"Meskipun peralatan perekaman kami sudah berusia belasan tahun, alat-alat ini masih aktif, namun kondisinya agak merepotkan karena perangkatnya terpisah-pisah," ujarnya.

Proses perekaman untuk warga disabilitas memakan waktu sekitar empat jam, berbanding jauh dengan lima menit yang biasanya dibutuhkan untuk warga non-disabilitas.

"Kami harus membantu langsung dengan memegang atau memapah mereka selama proses perekaman," jelas Amna, operator perekaman E-KTP.

Disdukcapil Bireuen mengakui bahwa mesin perekaman di kecamatan-kecamatan seperti Gandapura, Makmur, Jangka, Peusangan, Peudada, dan Simpang Mamplam masih dalam kondisi baik meski sudah berusia 14 tahun.

"Di Aceh, Bireuen adalah salah satu kabupaten yang masih aktif menggunakan mesin-mesin ini. Pemeliharaannya kami lakukan dengan cara mengganti perangkat antar kecamatan," kata Samsul Bahri.

Namun, ia juga mengkhawatirkan jika perangkat rusak total, akan ada lonjakan pengunjung yang harus dilayani langsung di kantor.

Kegiatan perekaman ini dihadiri oleh Samsul Bahri dan Taufik S.E. sebagai admin database, Amna sebagai operator perekaman, dan Azhar sebagai sopir.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Disdukcapil Bireuen untuk memastikan seluruh warga, terutama yang memiliki keterbatasan, mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.


[Afrizal/ Jurnalis Warga Bireuen]


Posting Komentar

0 Komentar