KabarJW
– Diskusi literasi digital yang berlangsung di halaman Pendopo Bireuen pada 3
Agustus 2024, berhasil mengumpulkan berbagai pihak kunci, termasuk duta baca,
jurnalis warga, dan pegiat literasi.
Diskusi yang dimoeratori oleh Halimatulsakdia, Jurnalis Warga Bireuen ini, bertujuan
untuk memperdalam pemahaman serta meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya
literasi digital, sekaligus merumuskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat
literasi digital di komunitas lokal.
Dalam diskusi tersebut,
Ayu Muspika, salah satu narasumber dari Duta Baca Bireuen, berperan sebagai agen perubahan. Dia menekankan bahwa
literasi digital yang baik dapat meningkatkan akses informasi dan memperluas
wawasan.
"Kami berkomitmen
untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih aktif membaca
dan memanfaatkan teknologi secara positif," ujar Ayu.
Jurnalis warga M. Akmal
juga memberikan kontribusi signifikan dengan berbagi pengalaman tentang
pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya.
"Media sosial dan
platform digital adalah alat penting untuk menyebarkan informasi yang akurat
dan relevan. Diskusi ini merupakan kesempatan untuk mengapresiasi peran
jurnalis warga dalam mendemokratisasi informasi," kata M. Akmal.
Arif Ibrahim, pegiat
literasi, menyampaikan wawasan mengenai berbagai program literasi yang telah
dijalankan serta tantangan yang dihadapi.
"Kolaborasi antara
duta baca, jurnalis warga, dan pegiat literasi sangat penting untuk menciptakan
perubahan positif dalam literasi digital. Kami berharap diskusi ini dapat
membangun masyarakat yang lebih terinformasi dan terampil menghadapi era digital,"
ungkap Arif.
M. Yaziz, ketua panitia
acara, menambahkan bahwa penting untuk meningkatkan budaya literasi di era
digital. Diskusi literasi digital ini diharapkan dapat menciptakan momentum
yang kuat untuk memperkuat literasi digital di Bireuen dan memperluas dampaknya
di tingkat lokal.
"Kami sangat senang melihat antusiasme peserta dari berbagai kalangan, mulai dari siswa, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Partisipasi yang luas ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya literasi digital semakin meningkat." Ujarnya.
Kegiatan ini adalah
bagian dari festival jurnalis warga Bireuen dengan tema 'Mengonfirmasi
Prasangka, Menyajikan Fakta'. Festival ini didukung oleh Aliansi Media Siber
Indonesia, Dialeksis, Pemkab Bireuen, GeRAK Aceh, Komparatif, dan Kejaksaan
Negeri Bireuen.
[Fakhrurrazi/ Jurnalis Warga
Bireuen]
0 Komentar