Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Menjadi Pemilih Cerdas: BEM FISIP Umuslim Lakukan Pendidikan Politik bagi Mahasiswa

 


KabarJW- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Almuslim menyelenggarakan diskusi publik pada Sabtu, 28 September 2024, di Ruang Kuliah Umum FISIP Universitas Almuslim, Bireuen.

Acara yang bertajuk “Mendorong Kesadaran Politik bagi Pemilih Pemula Menjelang Pilkada 2024” ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, Panwaslih Bireuen, dan LSM Gerakan Anti Korupsi (GeRAK).

Mohd. Tasar, BA., MA, seorang akademisi dari Universitas Almuslim, menggarisbawahi bahwa “demokrasi tidak bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi justru sejalan dengan prinsip-prinsip dasar keadilan dan keterbukaan.”

Ia menekankan pentingnya pemahaman bagi pemilih pemula bahwa suara mereka adalah “amanah yang harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada Tuhan.”

Menurutnya, kesadaran politik adalah tanggung jawab spiritual yang harus dipenuhi dengan pemikiran matang, “memilih tanpa pemikiran yang matang sama saja mengabaikan tanggung jawab kita sebagai umat beragama.”

Rifani S. Sos, perwakilan dari Panwaslih Bireuen, menyoroti perlunya memilih dengan hati nurani. Ia mengingatkan bahwa tantangan besar dalam Pilkada sering kali datang dari tekanan atau iming-iming pihak tertentu.

“Memilih bukan karena ada apanya, tetapi karena sesuai dengan hati nurani. Suara Anda adalah kekuatan Anda,” tegasnya.

Rifani juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas pemilu dengan menolak politik uang, serta mengajak pemilih pemula untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar, terutama hoaks yang marak di media sosial.

“Jangan mudah percaya pada berita yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya.

Muhammad Arif, yang akrab disapa Abiet, mewakili LSM GeRAK, menekankan pentingnya pemuda untuk berpikir kritis dan terlibat dalam proses politik.

“Jika kita memilih tanpa berpikir, itu sama saja dengan menghina Tuhan,” ujarnya.

Abiet juga menyerukan agar pemuda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam proses politik. “Partisipasi aktif kita akan menentukan masa depan Bireuen,” ucapnya dengan tegas.



 

[M. Yaziz/ Jurnalis Warga]


Posting Komentar

0 Komentar