KabarJW-
Perpustakaan Daerah Kabupaten Bireuen tengah menghadapi tantangan besar dengan
menurunnya jumlah pengunjung. Dalam tiga bulan terakhir, hanya tercatat 474
anggota dan 378 non-anggota yang datang ke perpustakaan. Penurunan ini
menandakan rendahnya minat baca di masyarakat.
Salah
satu penyebab utama adalah minimnya penambahan koleksi buku baru. Nurmasyitah,
seorang pustakawan ahli muda saat diwawancarai tim Jurnalis Warga pada Rabu, 30
Oktober 2024 mengungkapkan jika buku yang tersedia banyak, tapi kurang variatif.
“Jumlah
buku disini memang banyak, namun eksemplar yang tersedia untuk satu judul
terlalu banyak. Sementara itu, buku-buku terbaru dan jurnal yang dicari
pengunjung masih sangat kurang.” Ungkapnya.
Hal ini dirasakan oleh banyak pengunjung, termasuk Syifaul Aini, seorang mahasiswi
"Buku-buku
yang saya cari belum saya temukan di perpustakaan, begitu juga dengan jurnal
yang dapat membantu saya menyelesaikan tugas kuliah," keluhnya.
Dirinya menambahkan, “koleksi buku saat ini sangat sedikit, dan tidak ada upaya
untuk menarik minat pembaca. Koleksi yang ada jarang diperbarui dan tidak
sesuai dengan kebutuhan pembaca.”
Menanggapi
situasi ini, pihak perpustakaan berkomitmen untuk meningkatkan koleksi buku
yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bireuen.
Disisi
lain, Ayu Muspika, Ratu Baca Bireuen 2024, juga menjelaskan alasan sepinya
pengunjung. Banyak masyarakat Bireuen yang tidak tahu bahwa di sini ada
perpustakaan. Bahkan yang tahu pun sering tidak mengetahui fasilitas dan jenis
bacaan yang ada.
“Banyak
yang beranggapan bahwa perpustakaan hanya menyimpan buku-buku serius, padahal
banyak koleksi menarik seperti novel dan komik,” ujarnya.
Ayu
juga menyoroti persepsi negatif terhadap perpustakaan, jika masyarakat
menganggap perpustakaan itu membosankan karena ada aturan yang ketat, seperti
larangan ngemil dan berisik.
Ditambah
lagi, saat ini perpustakaan tidak banyak memajang buku karena rencana pindah ke
lokasi baru pada Desember 2024.
Sedangkan
untuk menarik minat pengunjung, perpustakaan telah melaksanakan program
perpustakaan keliling.
"Kami
melakukan promosi ke pelosok Bireuen agar anak-anak sekolah tahu bahwa ada
perpustakaan. Setiap akhir pekan, kami juga mengunjungi tempat-tempat yang
ramai untuk menarik perhatian masyarakat," jelas Ayu.
Selain
itu, perpustakaan sering mengadakan acara di hari-hari besar, seperti lomba
mewarnai pada Hari Anak, sambil membagikan buku-buku.
“Ini
semua dilakukan untuk mempromosikan perpustakaan dan menarik minat baca
masyarakat,” tambahnya.
[Liputan
Khusus Siti Rana Malek sebagai siswa magang Sekolah Alam Bireuen (SABIR)
dimentori Halimatulsakdiah]
0 Komentar