KabarJW | Bireuen - Kenaikan tarif air PDAM Krueng Peusangan Bireuen sejak November 2022 masih terus dikeluhkan warga. Pasalnya, kenaikan harga ini tidak dibarengi dengan perbaikan layanan.
"Kalau tarif naik, seharusnya sistem pembayaran diperbaiki, jangan lagi bayar ke rekening secara manual, tapi sudah pakai aplikasi resmi, supaya lebih mudah dikontrol", kritik Abdul Manan, pengamat kebijakan publik, kepada KabarJW, Selasa (8/4/2025).
Masalah belum tuntas adalah krisis air di kawasan Geulanggang Raya, Kecamatan Kota Juang. sudah bertahun-tahun warga kesulitan saat menjelang sholat Maghrib, bahkan menjelang sholat subuh, tapi hingga 2025 masalah ini belum juga diperbaiki. sedangkan tagihan air justru membengkak saat lebaran beberapa tahun belakangan.
"Air sering mati, tapi tagihan malah naik, padahal pemakaiannya berkurang saat lebaran karena banyak warga pulang kampung, alasan saat ditanyakan ke petugas karena pipanya berangin," keluhnya.
Biaya administrasi bulanan biasanya Rp17.000 atau Rp20.000, bahkan sering berubah-ubah tanpa penjelasan jelas.
"Direktur
sudah 20 tahun lebih tidak diganti, masyarakat berpikir ini seperti perusahaan swasta,
bukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," tandas Abdul Manan.
[Afrizal/ Jurnalis Warga]
0 Komentar